Hari Kesaktian Pancasila 2018 Sumut
Gubernur Irup Hari Kesaktian Pancasila 2018 Sumut,
Pengkhianatan Bangsa Tidak Boleh Lahir Kembali
SIMALUNGUN, ( lsmlipanri online )
Bertindak sebagai inspektur upacara (irup) Peringatan Hari
Kesaktian Pancasila di Bandar Betsy, Simalungun, Gubernur Sumatera Utara
(Sumut) Edy Rahmayadi berpesan agar jangan ada lagi pengkhianatan kepada bangsa
seperti kejadian masa lalu, 30 September 1965 silam. Untuk itu diimbau kepada
seluruh rakyat untuk menjaga martabat kebangsaan.

Hadir diantaranya, Ketua DPRD Sumut H Wagirin Arman, Pangdam
I/BB Mayjen TNI M Sabrar Fadhilah, Danlanud Soewondo Koloel Pnb Dirk Poltje
Lengkey, Bupati Simalungun JR Saragih, Sekdaprov Sumut Sabrina bersama jajaran
OPD Pemprov Sumut serta unsur Forkopimda dan Pemkab Simalungun.
Selain upacara dan peletakan karangan bunga di Tugu
Kesaktian Pancasila tersebut, Gubernur pun disuguhi tarian multi etnis Sumut
yang dibawakan oleh delapan orang mewakili baju adat suku lokal masing-masing.
Selanjutnya dirangkaikan dengan penampilan fragmen tragedi Bandar Betsy yang
menggugurkan pahlawan Nasional Letda Sujono pada Mei 1965 oleh kelompok
masyarakat dari partai terlarang.
Gubernur pun mengaku terkesima dengan penampilan para
punggawa fragmen tragedi Bandar Betsy tersebut. Dimana kisah Letda Sujono
dibawakan sedemikian rupa penuh penjiwaan. Sehingga menceritakan sejarah
Pahlawan Nasional yang gugur mempertahankan kedaulatan NKRI saat itu. Karena
itu pula sebagai balas jasa, keluarga Almarhum diberikan tali asih kepada
Zulkifli.
“Saya terkesima menonton fragmen tadi, sangat menyentuh hati
kita. Saya baru pertama menyaksikan ini. Kejadian ini menjadikan yang sangat
buruk untuk kehidupan dan adat istiadat masyarakat Indonesia. PKI memaksakan
kehendak, mengadu domba, memfitnah, sebagaimana terjadi di masa lalu,” ujar
Gubernur.
Atas sejarah kelam itu, Gubernur pun mengingatkan masyarakat
agar kejadian serupa, tidak boleh lagi lahir di Indonesia pada masa mendatang.
Untuk itu seluruh rakyat harus menjaga bangsanya, tetap bermartabat,
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
“Mari kita doakan bangsa kita ke depan lebih sejahtera,
sehingga tidak ada yang bisa mengganggu,” sebut Gubernur di bawah guyuran hujan
gerimis.
Usai menyampaikan pidatonya, Gubernur pun menjadi sasaran
masyarakat yang sudah memadati lapangan upacara untuk bersalaman dan
berswafoto. ( team )
Komentar
Posting Komentar