Gubernur dan Wakil Gubernur Silaturahmi dengan Insan Pers


Gubernur dan Wakil Gubernur Silaturahmi dengan Insan Pers, Tanpa Wartawan, Bubar Sumut Ini

MEDAN,( lsmlipanri online )
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah bersilaturahmi dengan pemimpin redaksi dan wartawan di Gedung Binagraha, Medan, Selasa (25/9).  Edy menyampaikan, tanpa media atau pers, negara tidak akan maju, dan tanpa wartawan, bubar Sumut ini.

 
 Untuk itu, menurut Edy Rahmayadi, diskusi dengan insan pers sangat penting, Diharapkan, pertemuan seperti ini digelar secara rutin.
“Tiap dua bulan saya pengen ketemu, saya akan bikin media center tempat kita berdiskusi untuk membangun Sumatera Utara, Pertemuan ini untuk mengawali saja, kalau Sumatera Utara tak ada wartawan, bubar Sumut ini,” katanya.



Dikatakannya, media memiliki tugas untuk mengawal pemerintahan agar berjalan dengan baik, termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut.
“Tolong wartawan kontrol sosial, tolong kawal saya sehingga saya bisa berbuat jauh lebih baik, jangan yang disorot receh-recehnya saya, sorot visi saya, kita ini anak Medan, jangan korbankan yang besar demi yang receh, saya tak akan menyeleweng dan mengkhianati jabatan saya,” ujarnya.


 Hal tersebut dilakukan Edy semata untuk membangun Sumatera Utara sesuai dengan visi dan misinya pada saat kampanye lalu. Dikatakannya, ada tanggungjawab kepada 14 juta warga Sumatera Utara di pundaknya.
“Sekarang ini saya imamnya, nakhoda Sumatera Utara, ijinkan saya berbuat untuk kampung halaman saya ini,” ujarnya.


 Pada kesempatan tersebut, Edy juga membahas isu-isu yang menimpanya di media massa, Isu pertama yang dibahas Edy adalah tentang dirinya yang disebut arogan.
“Media-media ini bantu saya membangun Sumut, jangan diprovokasi, jangan yang disorot arogannya saya, saya tak pernah emosi, gaya saya memang begitu, kalau iya iya, nggak-nggak,” ungkapnya.

Meski begitu, Edy Rahmayadi siap untuk dibicarakan seperti apapun.
“Kita sudah siap untuk tidak populer, kalau kita masih mengharapkan diri kita hanya untuk popularitas yang hasilnya hanya popularitas saja,” ujarnya.


 Edy juga membahas tentang kejadian yang terjadi di Stadion Teladan, Jumat (21/9) lalu, Saat itu Edy menemui suporter yang menyalakan flare di tribun, Edy mengatakan,” flare dilarang oleh FIFA lantaran faktor kesehatan para pemain di lapangan,”tegasnya. ( team )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Presiden Jokowi Berharap Pendamping Desa Sumut Bangun SDM Desa

JEJAK KERAJAAN KUTAI

Wali Kota Hadiri Pembukaan Festival Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang