Banjir di Panyabungan Gubernur Tawarkan Relokasi sebagai Solusi Alternatif
Tinjau Sekolah Terkena Banjir di Panyabungan Gubernur Tawarkan Relokasi sebagai Solusi Alternatif
PANYABUNGAN, ( KBNLIPANRI ONLINE )
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengunjungi
SMAN 2 Plus, SMAN 3, SMPN 6 dan SLB di Panyabungan, Mandailing Natal (Madina),
Selasa (13/11), yang diterjang banjir pekan lalu. Relokasi sejumlah sekolah dan
STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) di dalam komplek pendidikan tersebut
ditawarkan menjadi salah satu solusi alternatif untuk menghindari terulangnya
bencana serupa di masa yang akan datang.
Dalam kunjungan tersebut Gubernur Edy Rahmayadi didampingi istri
Nawal Lubis, Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution, OPD Pemprov Sumut dan Pemkab
Madina.
SMAN 2 Plus adalah lokasi pertama yang dikunjungi Gubernur
dan rombongan. Sisa-sisa banjir masih jelas terlihat. Selain separuh badan
jalan yang tergerus arus sungai, sisa-sisa batang kayu dan lumpur juga masih
terlihat di sekitar lingkunga sekolah.
Beberapa bagian pagar sekolah yang menampung 414 siswa
tersebut, juga tampak roboh diterjang banjir. Meja, kursi, buku dan peralatan
sekolah lainnya juga terendam banjir, bahkan ada yang hanyut terbawa arus.
Gubernur dan rombongan juga meninjau beberapa ruangan kelas.
Para siswa tampak duduk dilantai sambil mendengarkan pelajaran yang disampaikan
gurunya. Selain menyapa para siswa dan guru, Gubernur juga menanyakan beberapa
hal tentang gedung sekolah tersebut, yang beberapa bagian tampak berlumut dan
tidak terawat.
“Bagaimana ini, plafonnya kok rendah sekali. Dan gedungnya
menurut saya juga sudah tidak layak lagi untuk digunakan,” tanya Gubernur
kepada Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution.
Gubernur pun menawarkan agar SMAN 2 Plus dan beberapa
sekolah lainnya direlokasi ke tempat yang lebih aman. Karena, ada banyak siswa
yang belajar di sekolah tersebut, yang nyawanya selalu terancam akibat banjir.
“Bagaimana kalau direlokasi. Karena di sini banyak siswa
calon generasi muda, yang selalu terancam nyawanya. Mereka adalah masa depan
bangsa yang seharusnya dilindungi,” ujar Edy Rahmayadi.
Menurut Edy, pembangunan benteng di sepanjang pinggir sungai
bisa juga menjadi solusi alternatif lainnya untuk mengantisipasi banjir. Namun,
kalau pun gedung tersebut tidak direlokasi, akan tetapi tetap saja harus
direnovasi, karena gedung sekolah yang ditempati sejak 2010 tersebut juga sudah
tidak layak untuk tempat belajar.
“Jadi tolong nanti Pak Bupati hitung, kalau memang biaya
pembangunan gedung dan benteng lebih besar dari relokasi, yang lebih baik kita
relokasi saja,” ujar Edy.
Sementara itu, Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution
menyampaikan, biaya untuk relokasi terlalu mahal. Karena selain SMAN 2 Plus, di
lokasi tersebut juga ada SMAN 3, SMPN 6, SDN, SLB dan STAIN. Karena itu,
menurut Bupati, pembangunan benteng di sepanjang tepi sungai juga dapat menjadi
solusi alternatif untuk melindungi sekolah dari banjir, karena biayanya lebih
murah.
“Maaf Pak Gubernur, menurut kami, pembangunan benteng di
pinggir sungai sudah cukup untuk mengantisipasi banjir. Meski begitu nanti kita
akan buat kalkulasinya, mana yang lebih baik Pak Gubernur,” ujarnya.
Gubernur juga meninjau SMAN 3, SMPN 6 dan SLB. Kondisi yang
sama terlihat di tiga sekolah tersebut. Sebagian dinding masih tampak kotor dan
lumpur menumpuk di halaman sekolah. Bahkan, di SMAN 3, ruangan Lab Komputer
juga ikut terendam banjir. Akibatnya, puluhan komputer yang biasa digunakan
siswa untuk belajar tidak dapat dipakai lagi.
Dalam peninjauan itu, Gubernur juga menyerahkan tali asih
kepada para siswa korban banjir. Juga kepada keluarga korban meninggal akibat
banjir dan longsor di Madina.
Usai meinjau sekolah di komplek STAIM, rombongan Gubernur
dan rombongan juga meninjau gedung sekolah SDN 127 di Desa Pagur Kecamatan
Panyabungan Timur Madina. Gedung sekolah yang berada di atas tebing itu
terancam rubuh, karena tebing yang berada dibawahnya longsor.
Edy pun menawarkan untuk merelokasi beberapa ruang kelas dan
membangun benteng tembok penahan di sisi tebing, agar sekolah di kampung
halaman istri Gubernur Ny Nawal Lubis Edy Rahmayadi itu, tidak tergerus
longsor.
Di hari yang sama, Gubernur dan rombongan meninjau ruas
jalan lintas timur Sumatera (Jalinsum) di Kota Nopan, yang sempat terputus
akibat tergerus banjir. Gubernur berharap agar jalan tersebut segera dibangun
kembali agar lalulintas di Jalinsum
kembali normal.( team )
Komentar
Posting Komentar