Pelestarian Burung Rangkong Gading
Pemprov Sumut Dukung Upaya Pelestarian Burung Rangkong Gading
MEDAN, ( KBNLIPANRI ONLINE )
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mendukung
upaya pelestarian burung Rangkong Gading. Serta mengajak seluruh pihak terkait
untuk memerangi perburuan dan perdagangan Rangkong Gading

Untuk menjaga agar Rangkong Gading ini tidak punah, Sabrina
juga mengajak para pihak se-Sumatera untuk memerangi perburuan dan perdagangan
Rangkong Gading dengan mengimplementasikan SRAK Rangkong Gading.
Sabrina juga mengajak membahas penyelarasan SRAK RG dengan
proses pembangunan sosial, budaya dan ekonomi di wilayah masing-masing.
“Artinya, dalam melakukan pembangunan berkelanjutan, keberadaan hutan yang
menjadi habitat Rangkong Gading dan satwa-satwa lainnya di Sumatera, serta
perlindungannya harus menjadi pertimbangan utama kita,” ujarnya.
Pemprov Sumut, kata Sabrina, akan mensosialisasikan SRAK
Rangkong Gading ini ke daerah-daerah yang menjadi habitat Rangkong Gading.
Untuk itu, Dinas Kehutanan Provinsi Sumut diharapkan bekerjasama dengan Balai
Konservasi SDA Sumut untuk mensosialisasikan ini. Sehingga isi dan strategi rencana
aksi dan konservasi ini dapat dilaksanakan tahap demi tahap. “Kalau ini hanya
disampaikan tanpa ditindaklanjuti masing-masing daerah, ini percuma saja,”
sebutnya.
Sebagaimana diketahui, bahwa Sumatera memiliki
kawasan-kawasan konservasi yang cukup luas. Diantaranya kawasan konservasi yang
terluas di Asia Tenggara, yang juga merupakan warisan dunia yakni Tropical
Rainforest Heritage of Sumatra yang mencakup tiga taman nasional yang terpisah,
antara lain Taman Nasional Gunung Leuser, Kerinci Seblat dan Bukit Barisan
Selatan, dengan total luas 2,5 juta hektar.
“Jadi kita tidak memulai dari awal, sebab Sumatera sudah
mempunyai modal untuk mengoptimalkan penyelamatan burung Rangkong Gading dalam
jangka panjang, yang mana habitat burung Rangkong Gading ini ada di daerah
Sumatera. Dan SARK RG adalah bagian dari modal bersama untuk pembangunan
berkelanjutan yang sejalan dengan penyelamatan Rangkong,” katanya.
Selain itu, Sumatera juga merupakan salah satu pulau yang
menjadi jalur perdagangan illegal satwa yang dilindungi untuk keluar negeri,
sehingga perlu mendapat perhatian semua pihak, supaya dapat melakukan
penanganan bersama. “Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara menyambut baik
penyelenggaraan SRAK Rangkong Gading ini yang juga telah ditetapkan melalui
keputusan Menteri LHK dimana proses penyusunan SRAK RG telah melalui
serangkaian konsultasi yang berlangsung di Sumatera dan Kalimantan pada tahun
2017 silam,” sebut Sekda.
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Ditjen KSDAE KLHK
Indra Explitasia mengatakan bahwa tujuan utama digelarnya Sosialisasi SRAK RG
ini adalah untuk memperkenalkan SRAK RG sebagai dokumen nasional yang secara
langsung kepada pemerintah daerah,
termasuk dinas terkait, unit pelaksana teknis KLHK, penegak hukum, pihak
swasta, pemerhati konservasi, perguruan tinggi dan lembaga pendukung konservasi
lainnya dalam mengatasi kepunahan rangkong gading di pulau Sumatera khususnya.
Indra juga mengatakan, menipisnya populasi burung Rangkong
Gading ini tidak lepas dari ancaman alam. Penyebab utamanya adalah perburuan
dan perdagangan yang cenderung didukung sistem tertutup, berlapis dan
dijalankan kelompok-kelompok kriminal terorganisir. “Ancaman terbesar kedua
adalah kerusakan habitatnya,” tambahnya.
Hadir pada kesempatan tersebut Deputy Dir Env Office USAID
Jason, para perwakilan pemerintah dan pemerintah daerah se-Sumatera, Kepala UPT
dan pejabat Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, aparat penegak
hukum, perusahaan, lembaga-lembaga mitra konservasi, masyarakat adat dan
lainnya.( team )
Komentar
Posting Komentar