Satu Abad Surat Kabar Sumut
Pameran Satu Abad Surat Kabar Sumut, Sumut Pelopor Pers di Indonesia
MEDAN, ( KBNLIPANRI ONLINE ) – Sumatera Utara merupakan
pelopor pers di Indonesia. Banyak hal yang membanggakan dari penerbitan pers
masa lalu di Sumut. Salah satunya, Sumut memiliki penerbitan pers terbanyak di
Indonesia, yaitu 147 terbitan surat kabar selama periode tahun 1880 hingga
1942.
Hal tersebut dipaparkan oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu)
Edy Rahmayadi yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara
(Sekdaprovsu) Sabrina ketika membuka “Pameran Satu Abad Surat Kabar Sumatera
Utara” yang diadakan Biro Humas Keprotokolan Setdaprovsu bersama dengan Pusat
Studi Sejarah dan Ilmu Sosial Universitas Medan, serta Rumah Sejarah Medan di
lobi Kantor Gubsu, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Rabu (6/2).
Berdasarkan bukti otentik, Sumatera Utara memiliki 3 pelopor
koran perempuan pertama di Indonesia. Di antaranya Perempuan Bergerak (Medan,
1919), Soeara Iboe (Sibolga, 1932), Boroe Tapanoeli (Kotanopan, 1940). Selain
itu, di Sumatera Utara juga memiliki koran pertama di Indonesia yang
menggunakan kata ‘Merdeka’ sebagai namanya.
“Beberapa puluh tahun lalu, koran menjadikan dirinya sebagai
alat perjuangan, ini bisa menginspirasi kita kalau dulu koran berfungsi untuk
perjuangan, tapi kini koran bisa mengisi pembangunan pasca perjuangan
kemerdekaan,” kata Gubsu.
Sumut memiliki tokoh pers yang mendapat gelar ‘Raja Delik
Pers’ di Indonesia yang bernama Parada Harahap. Julukan tersebut didapatnya
lantaran ia sering mengkritisi Belanda dalam pemberitaan, sehingga Parada
pernah 12 kali terkena delik yang mengakibatkan dirinya harus keluar masuk
penjara.
Selain itu Sumut memiliki 3 koran dan majalah perjuangan
pada masa pendudukan Sekutu atau Belanda (1945-1949). Soeloeh Merdeka, Mimbar
Oemoem, Waspada. Dua diantaranya yakni Mimbar Umum dan Waspada bahkan masih
terbit hingga kini. “Hebat ini Mimbar Oemoem dan Waspada masih eksis dari zaman
dulu sampai sekarang, mari kita berikan apresiasi kita,” ujarnya.
Gubsu berharap, ke depan semakin banyak media berdiri untuk
menciptakan iklim demokrasi yang semakin baik. Gubsu mengajak semua pihak untuk
menjalankan prinsip transparansi, keadilan yang ditegakkan, pelayanan, semuanya
bermuara pada Sumut yang maju, aman dan bermartabat.
Selain itu, Gubsu mengatakan Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara siap menjadi tuan rumah Hari Pers Nasional 2020. “Kita semua siap, mari kita bersama-sama kita
sukseskan HPN 2020 sebagai tuan rumah, bukan hanya pemerintah, melainkan
seluruh lapisan masyarakat menjadikan Sumut sebagai tuan rumah yang baik,”
ujarnya.
Untuk itu, Gubsu memberi arahan kepada kepada Organisasi
Perangkat Daerah terkait seperti Biro Humas dan Keprotokolan Serdaprovsu agar
siap menyiapkan perencanaan kegiatan HPN di Sumut, jika terpilih. “Pastikan
anggarannya dan semua persaiapannya, serta pastikan bahwa kita memang ditunjuk
sebagai tuan rumah HPN 2020,” katanya.
Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah juga
memberikan apresiasi terhadap pameran yang akan berlangsung hingga 8 Februari
2019 tersebut. Wagubsu bangga, ternyata Sumut merupakan pelopor pers di
Indonesia. Menurutnya, dengan pameran tersebut, generasi muda bisa mengetahui
peran pers di Sumatera Utara pada masa lalu.
“Ternyata kawan-kawan pers Sumatera Utara telah ikut
memperjuangan kemerdekaan pada masa lalu, kita berharap ke depan perusahaan
media yang masih aktif saat ini bisa ikut memberitakan apa yang kita lakukan,
karena tanpa media tidak mungkin sampai apa yang kita lakukan,” ujar Wagubsu
saat diwawancara usai melihat-lihat surat kabar yang dipamerkan.
Pada masa lalu, berita mengenai kemerdekaan bisa tersebar
karena peran media. Wagubsu memuji, meski waktu itu media berada dalam tekanan
Pemerintah Belanda, tapi media tetap berani memberitakan kemerdekaan. Semangat
dan keberanian media pada masa lalu merupakan edukasi bagi generasi muda masa
kini. Untuk itu, kegiatan pameran sejarah sangat penting dan perlu didukung.
“Mudah mudahan ke depan kita ikut menjaga kemerdekaan bersama,” katanya.
Mengenai penyelamatan peninggalan sejarah, Wagubsu
mengatakan akan memanfaatkan Museum Negeri Sumatera Utara yang terletak di
Jalan HM Joni, Medan. Pemprovsu akan membenahi sehingga akan semakin banyak
pengunjung yang datang dan bisa mempelajari sejarah dan budaya Sumut.
Kepala Pusat Studi Sejarah dan Ilmu Sosial Universitas Medan
Ichwan Azhari mengharapkan Pemprovsu bisa terus mengamankan warisan sejarah
Sumut yang luar biasa. Diharapkannya pameran tersebut dapat memberikan
inspirasi besar dari masa lalu.
Ichwan menceritakan pengalamannya, lebih mudah mendapatkan
koran Sumut terbitan 100 tahun lalu ketimbang terbitan 10 tahun lalu. Hal ini
disebabkan pada masa kolonial, Pemerintah Belanda selalu menyimpan terbitan
pers yang ada di Hindia Belanda yang berguna untuk kepentingan intelijennya.
Pameran surat kabar tersebut memamerkan 80 surat kabar asli
dari 150 surat kabar koleksi Ichwan Azhari. Kondisi surat kabar yang dipamerkan
sudah sangat rapuh sehingga perlu diletakkan di dalam akrilik, agar tidak
rusak. Diperkirakan dalam waktu 10 tahun mendatang, koran-koran tersebut akan
punah. Kantor Gubernur Sumatera Utara baru pertama kali memamerkan koran asli
yang berasal dari tahun 1880-an hingga 1942.
Mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Muhammad
Afif mengatakan pameran tersebut sangat penting bagi mahasiswa seperti dirinya.
Menurutnya pameran surat kabar tersebut dapat memberinya motivasi kepada
mahasiswa untuk lebih banyak membaca dan menulis.
“Saat ini banyak mahasiswa yang hanya bermain handphone dan
game saja, dengan adanya ini kami jadi termotivasi lebih banyak membaca dan
semangat jurnalis masa lalu memberi kami inspirasi, apalagi untuk yang ingin
terjun ke dunia jurnalistik,” pungkas Afif.
Pada hari pertama pameran, hadir ratusan pengunjung dari
seluruh lapisan masyarakat. Banyak pengunjung yang antusias melihat surat kabar
yang dipamerkan. Tidak hanya itu, banyak juga pengunjung yang memanfaatkan
mesin tik tua yang dipamerkan sebagai tempat swafoto.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Dewan Kehormatan
PWI Sumut Sofian Harahap, Wakil Rektor II Unimed Dr Restu, wartawan, akademisi,
serta sejumlah mahasiswa dari sejumlah kampus di Medan.( team )
Komentar
Posting Komentar