Sejarah Kerajaan Singasari Di Jawabarat
Pemerhati Budaya.Sejarawan Tepis Pernyataan Budayawan Betawi Ridwan Saidi, Buktikan Kerajaan Galuh Memang Ada
Jabar,( kbn lipanri )
“Kisah Sejarah Keturunan Maharaja Sanghiyangnaga ( Pati Gajahmada ) Kerajaan Sriwijaya Di Sumatra Digantikan Oleh Anaknya Maha Raja Swarna Bumi ( Kerajaan Sriwijaya )Yang Digantikan Anaknya Maha Raja Asmarah Warman ( Kerajaan Kutai )Dan Dilanjutkan Oleh Anaknya Yang Bernama Kudungga Warman ( Kerajaan Singasari ) Berada Di Jawa Barat,” Ujar Limber Sinaga Pemerhati Budaya
Adiwidjaja atau dikenal Abah Latif juru kunci cagar Budaya
Salawe, Desa/Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis menyampaikan pandangannya
soal pernyataan budayawan betawi Ridwan Saidi yang dinilai menyakiti hati warga
galuh, Kamis (20/2/2020) . Hal itu disampaikan saat Gelar Usik Galuh yang
berlangsung di Aula Setda Kabupaten Ciamis.
KBNLIPANRI - Sejarawan dan budayawan serta anak keturunan
Kerajaan Galuh menepis pernyataan kontroversi budayawan Betawi Ridwan Saidi
yang mengatakan tidak ada Kerajaan Galuh. Bukti sejarah berupa prasasti yang ditemukan secara tegas
mematahkan argumen yang disampaikan oleh budayawan yang disapa Babe.
FOTO
Adiwidjaja atau dikenal Abah Latif juru kunci cagar Budaya
Salawe, Desa/Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis menyampaikan pandangannya
soal pernyataan budayawan betawi Ridwan Saidi yang dinilai menyakiti hati warga
galuh, Kamis (20/2/2020) .
Hal itu disampaikan saat Gelar Usik Galuh yang
berlangsung di Aula Setda Kabupaten Ciamis.
Hal tersebut merupakan salah satu kesimpulan yang dapat
ditarik saat Gelar Usik Galuh, yang berlangsung di Aula Setda Kabupaten Ciamis,
Kamis (20/2/2020). Kegiatan diikuti ratusan peserta dari berbagai elemen
masyarkat termasuk dari kabuyutan yang tersebar di wilayah tatar galuh Ciamis.
Tampak hadir Bupati Ciamis Herdiat Sunarya, beserta wakil Yana D Putra, Ketua
DPRD Ciamis Nanang Permana.
Empat sejarawan dan budayawan tampil sebagai pembicara, yakni Nina Herlina, Guru Besar Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Padjadjaran, Prof Subarna, Yat Rospia Brata, Rektor
Universitas Galuh yang juga Ketua Dewan Kebudayaan Galuh serta Budi Dalton.
Seluruh nara sumber dengan tegas meyakini keberadaan
Kerajaan Galuh. Reaksi keras warga galuh muncul setelah budayawan Ridwan Saidi,
meberikan pernyataan yang diunggah di kanal Youtube Macan Idealis, pada hari
Rabu 12 Februari 2020. Disebutkan, bahwa
tidak ada kerajaan di Ciamis. Mengartikan istilah galuh adalah burtal.
Keempat narasumber menyampaikan bukti konkret yang memerkuat
argumen tentang keberadaan Kerajaan Galuh. Bukti tersebut ditemukan setelah
dilakukan penelitian selama puluhan tahun.
PIKIRAN RAKYAT - Nina Herlina yang sudah beberapa kali
melakukan penelitian tentang sejarah Galuh, mengemukakan salah satu buktinya
adalah prasasti yang terdapat di Astana Gede Kawali. Penelitian yang
dilakukannya melibatkan berbagai disiplin ilmu, ahli arkeologi, ahli geologi,
ahli sejarah dan lainnya.
“Prasasti yang ditemukan di Astana Gede Kawali asli. Untuk membaca tulisan melibatkan pakar
filologi, termasuk menentukan prasasti oleh arkeolog, dan umur kawasan astana
melibatkan ahli geologi, pakar tata ruang,” jelasnya.
Keberadaan Kerajaan Galuh, lanjutnya juga berdasar pada
Prasasti Canggal, tahun 732 masehi yang ditemukan di Gunung Wukir, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah. Prasasti tersebut menyebut Sandjaya anak Sanna, menjadi
penguasa.( team )
Komentar
Posting Komentar