Hanya Masalah Kamar Operasional Pelayanan Covid-19
Hanya Masalah Kamar Operasional Pelayanan Covid-19 RS GL Tobing tetap Berjalan
MEDAN,( kbn lipanri )
Rumah Sakit (RS) GL Tobing Tanjungmorawa Kabupaten
Deliserdang tetap beroperasi dalam menangani pasien Covid-19 seperti biasanya,
setelah sempat ada kendala beberapa saat, Sabtu (2/5) sore, karena ada
persoalan tenaga medis.
FOTO
Kepala Dinas
Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Alwi Mujahit Hasibuan
menjawab pertanyaan wartawan, baru-baru ini di Medan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi
Sumatera Utara (Sumut) Alwi Mujahit Hasibuan, saat diwawancarai di Rumah Dinas
Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Minggu (3/5).
"Sekarang para tenaga medis tersebut sudah berkenan
bertugas kembali dan masalah ini juga sudah selesai sebenarnya. Namun informasi
ini sudah merebak kemana-mana, soal PHK lah, soal insentif lah padahal itu
tidak benar. Ini cuma soal fasilitas kamar yang awalnya satu kamar untuk satu
orang, kini menjadi satu kamar dihuni dua orang," ungkap Alwi.
Alwi menuturkan, terjadi perbedaan yang signifikan terkait
biaya hotel tenaga medis yang bertugas di RS GL Tobing dengan tenaga medis yang
bertugas di RS Martha Friska, sehingga terjadi kesenjangan dan dikhawatirkan
menjadi masalah hukum.
"Kita tidak tahu sampai kapan Covid-19 ini akan
berlalu. Sedangkan untuk anggaran kita, seberapa pun banyaknya juga terbatas.
Untuk biaya hotel petugas yang ada di RS GL Tobing, kita sudah mengeluarkan
uang Rp400 juta (untuk dua minggu) dan minggu ini tagihannya sekitar Rp530
juta. Sedangkan tenaga medis yang bertugas di RS Martha Friska hanya Rp400 juta
untuk satu bulan. Sudah terjadi kesenjangan yang cukup jauh dan ini perlu kita
sinkronkan dan efisienkan, sehingga tidak menjadi masalah hukum
belakangan," terangnya.
Terkait persoalan itu, Alwi pun sudah melakukan komunikasi
kepada para tenaga medis yang bertugas di RS GL Tobing yang berjumlah sekitar
80 orang, agar bersedia menggunakan satu kamar untuk dua orang. "Saya
sudah komunikasikan pada teman-teman yang bertugas. Tolonglah mohon berkenan
untuk dua orang satu kamar. Nanti pun satu kamar itu akan kita bedakan jam
shift tugasnya, dan satu kamar itu nanti akan ada dua tempat tidur yang
berjarak untuk tetap menjaga physical distancing, karena di daerah lain juga sistemnya
seperti itu," terangnya.
Akhirnya para tenaga medis pun setuju dengan tawaran
tersebut, apalagi mengingat situasi seperti ini penting untuk melakukan
efisiensi anggaran. "Mereka semua setuju. Ini kan kita sedang dalam
keadaan darurat, jadi semuanya harus dilakukan dengan cepat. Sembari
berjalannya waktu, ada hal yang harus kita koreksi yang sesuai dengan kemampuan
keuangan kita. Dimana memang awalnya kita memfasilitasi satu kamar untuk satu
orang, namun anggaranya ternyata terlalu besar untuk itu," tambahnya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi agar pasien tidak ada
telantar, Alwi pun telah memindahkan pasien yang ada di RS GL Tobing ke RS
Martha Friska. "Ada 20 pasien yang sedang dirawat. 17 orang saya pindahkan
ke RS Martha Friska, sedangkan 3 orang lagi sudah pulang ke rumah karena telah dinyatakan
sembuh," tambahnya.( limber sinaga )
Komentar
Posting Komentar