Pembangunan LRT Mebidangro
Gubernur Sumut Pimpin Rapat Persiapan Pembangunan LRT Mebidangro
MEDAN,( KBN ONLINE )
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memimpin rapat
persiapan pembangunan Light Rail Transit (LRT) Medan-Binjai-Deliserdang-Karo
(Mebidangro) di Ruang Kerja Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro 30 Medan,
Kamis (20/6). Rapat melibatkan Pemerintah Kota Medan dan perusahaan dari Korea
Selatan, Korea Rail Network Authority (KRNA) yang dulu membangun LRT Jakarta.
FOTO
Gubernur
Sumatera Utara Edy Rahmayadi memimpin rapat dengan Pemko Medan dan perusahaan
Korea Rail Network Autorithy (KRNA) di ruang rapat, lantai 10, Kantor Gubernur
Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Kamis (20/6/2019). Rapat
membahas rencana pembangunan Light Rail Transit (LRT) Mebidangro.
Gubernur mengapresiasi niat perwakilan KRNA yang mau
membantu pembangunan di Sumut. "Terima kasih niat baik dari bapak-bapak,
saya ingin membangun LRT di Mebidangro, saya ingin nantinya pihak Pemerintah
Korea Selatan bisa memberikan kepastian secara pasti, mengingat jumlah penduduk
di kawasan Mebidangro sekitar 7 juta jiwa, sehingga bisa menjadi bahan
perhitungan bisnis, jangan sempai pihak Pemprov Sumut atau Korea Selatan merasa
ada yang dirugikan nantinya," ucap Gubernur.
Setelah ada kepastian dari Korea Selatan, Edy Rahmayadi
berharap tim KRNA bisa melebur dengan tim yang sudah ada di Sumut.
"Nantinya tim dari Korea Selatan bisa bergabung dengan tim yang ada di
Indonesia. Setelah balik nanti (dari Korea), mari kita lihat langsung lokasi
pembangunannya, intinya mari kita sama-sama bekerja, sembari mencari win win
solution," ujarnya.
Terakhir, sebelum meninggalkan ruangan rapat, Edy Rahmayadi
berharap agar hubungan persaudaraan Korea Selatan dengan Sumut bisa semakin
erat lewat kerja sama ini. "Ke depanya mari kita jadikan pekerjaan ini
sebagai alat mempererat persaudaraan kita, kalian belajar bahasa Indonesia kami
pun akan mengenal budaya dari Korea Selatan," harapnya.
Rencananya di tahun 2020 pengerjaan LRT sudah berjalan.
Nantinya LRT Mebidangro akan beroperasi langsung dari stasiun pusat, yaitu
Lapangan Merdeka Medan. Adapun pembangunan jalur baru yang akan diaktifkan
kembali misalnya jalur Pancur Batu hingga Karo. Sisanya menggunakan jalur yang
sudah beroperasi.
Walikota Medan Dzulmi Eldin menjelaskan bahwa proyek ini
akan dibiayai Pemerintah Pusat dengan bantuan Pemerintah Provinsi Sumut dan
Pemerintah Kota Medan. "Gagasan ini sudah lama ada, kita juga sudah merumuskan pola pendanaannya
dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan, semua biaya pembanguan LRT akan
didanai oleh Pemerintah Pusat, namun ada biaya rolling stock yang menjadi
kendala, dibutuhkan dana sekitar Rp2,2 Triliun, mungkin pihak KRNA yang
mewakili Pemerintah Korea Selatan bersedia menjadi investornya," ucapnya.
Jinbeck Lee, Managing Director Korea Raiload Technical
Corporation mengatakan bahwa kerja sama ini telah lama dinantikan. "Sudah
bertahun tahun kami memeriksa proyek ini, kami ke sini untuk memastikan
pelaksanaan pembangunan proyek ini. Usul apa pun dari pemerintah kami siap
mendengarkan karena Indonesia sudah seperti saudara sendiri. Nanti setelah
pulang ke Korea Selatan, akan kami sampaikan pada Pemerintah Korea Selatan
untuk dapat membantu proyek pembangunan ini. Kita harus tukar pikiran agar
pandangan kita sama sehingga proyek ini bisa terwujud menjadi nyata," ucap
Lee.
Turut hadir dalam rapat Asisten Pemerintahan Jumsadi
Damanik, Kepala Dinas Perhubungan Sumut Abdul Haris Lubis, Kepala Dinas Bina
Marga dan Bina Konstruksi Effendy Pohan, Kepala Dinas Pendidikan Arsyad Lubis
dan Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution.( limber sinaga)
Komentar
Posting Komentar